Ini Bahayanya Jika Anda Sering Kesepian, Waspadalah!

Seekor lalat diisolasi dari teman-temannya di tempat yang banyak makanan. Namun ternyata binatang itu lebih cepat mati ketimbang lalat lain yang berinteraksi satu sama lain meski dengan keterbatasan sumber makanan. "Keterikatan sosial ini menjadi prinsip dasar kehidupan," kata psikolog dari University of Chicago, Amerika Serikat, John Cacioppo, seperti dikutip laman ilmiah LiveScience.

Cacioppo mempresentasikan penelitian lalat tersebut dalam pertemuan Social Psychology and Perception di San Diego, Februari lalu. Menurut Cacioppo, kesepian membuat orang lebih mudah sakit dan bertambah parah ketika mereka merasakan kesepian yang teramat sangat. Kesepian di sini diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki teman dekat sebagai tempat berbagi atau benar-benar sendirian dalam mengurus dirinya.

Psikiater tersohor Indonesia, Profesor Dadang Hawari, sepakat dengan kesimpulan Cacioppo itu. Menurut dia, seorang yang dalam hidupnya merasa kesepian cenderung berumur lebih pendek dibanding seseorang yang tak merasa kesepian. "Mereka yang kesepian cenderung enggan berkegiatan. Makanya fisiknya lemah dan cepat sakit karena organ tubuhnya tidak dipacu untuk beraktivitas," ujarnya kepada Tempo, "Kondisi fisik yang lemah ini yang kemudian mendekatkan dengan kematian."

Cacioppo menemukan bahwa pembuluh darah orang yang kesepian cenderung mengeras dan dapat memicu tekanan darah tinggi, peradangan dalam tubuh, serta terganggu ingatannya. Dalam sebuah penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian awal, Cacioppo dan rekannya, Steve Cole, dari University of California, Los Angeles, menemukan petunjuk sistem kekebalan tubuh berubah dan cenderung menurun pada orang yang secara sosial terasing dari lingkungannya.

Dari pengamatan mereka terdapat perubahan sejenis gen yang berkaitan dengan sistem kekebalan dalam tubuh orang yang kesepian itu. Ternyata ini adalah gen kunci untuk mendorong agar antivirus dan produksi antibodi bekerja. Orang yang kesepian membiarkan penyakit menggerogoti sistem pertahanan tubuhnya. "Ini sebuah pola di mana sel-sel kekebalan tubuh manusia seperti diprogram untuk berhenti bekerja pada mereka yang kesepian," kata Cole.

Selain itu, dari sudut pandang psikologis, orang yang kesepian cenderung melihat dunia sebagai tempat yang mengancam dirinya. Akibatnya, mereka yang terisolasi secara sosial kebanyakan menderita penyakit yang berujung pada kematian, seperti kanker dan jantung. Cole menyarankan bagi mereka yang merasa kesepian karena ditinggal orang terkasih, atau baru pindah ke tempat baru dan belum mengenal banyak orang, berilah tenggat untuk mengusir rasa sepi itu maksimal selama enam bulan.

Supaya tidak dilanda rasa kesepian, selama periode itu bangunlah pergaulan dan melihat dunia dari sisi positif. Menurut Profesor Dadang, seringkali rasa sepi diperparah oleh pilihan pribadi alias bunuh diri. "Karena kesepian enggak tahu apa yang harus dilakukan dalam hidup, lalu pilih mati saja," katanya. Menurut Hawari, fenomena semacam ini lazim terdapat di kota-kota besar. "Bedanya, kalau di Barat mereka mayoritas pilih main Binggo, kalau di Indonesia lebih cenderung mengisi kesepian dengan ibadah," katanya.

Soal penyebab kesepian itu, menurut Dokter Dadang, banyak latar belakangnya. Bisa karena kehidupan sosial yang hanya sedikit mempunyai jaringan pertemanan atau dapat juga karena ketidakcocokan dengan lingkungan sekitar, sehingga merasa kesepian di tengah keramaian. "Wanita lebih rentan kesepian dibanding pria," ujarnya. Sebab, wanita lebih banyak meminta atensi dibanding pria. Atensi itu berbentuk perlindungan, perhatian, dan kasih sayang. "Berbeda dengan laki-laki yang biasanya sebatas kebutuhan biologis."

Sebuah penelitian dari Belfast Institute, Inggris, yang dilaporkan Journal of Clinical Nursing menemukan usia paruh baya adalah usia yang paling sering terserang rasa kesepian. Lebih dari sekitar 75 persen orang dewasa merasa kesepian dengan rata-rata usia 40 tahun. Penelitian yang melibatkan sekitar 1.300 orang berusia di atas 18 tahun menemukan rasa kesepian sangat jarang dijumpai pada usia remaja dan usia di atas 50 tahun.

Jangan seperti lalat di atas, walau bergelimang harta, karena sendiri, akhirnya lebih cepat mati.
keep spirit ...
 

0 komentar:

Post a Comment