GRUP band Ungu meluncurkan album terbarunya yang bertajuk ”Timeless”di
hadapan wartawan dan ratusan Ungu Cliquers (penggemar Club Ungu) di KFC,
Kemang,Jakarta Selatan, Rabu 9 mei 2012 kemarin.
Dalam album terbarunya ini,secara total terdapat 12 lagu dengan komposisi 4 lagu baru dan 8 lagu lama. ”Dalam album ‘Timeless’ ini,isinya merupakan lagu yang punya posisi khusus dalam perjalanan karier Ungu. Seperti,Demi Waktu,pada waktunya menjadi single sangat berpengaruh sekali terhadap keberadaan kita sekarang.
Pas sekali buat perkembangan dan musikalitas musik kita,”ujar Pasha, vokalis Ungu. Pasha mengungkapkan, album teranyar grupnya itu, memiliki kenangan tersendiri karena mewakili perasaan masing-masing personelnya. Namun,mereka mencoba berbagi keistimewaan tersebut kepada penggemarnya dengan menuliskan perasaan tersebut dalam sebuah lagu. Pada lagu terbaru yang berjumlah 4 ini,Ungu memberikan sentuhan musik yang berbeda dari sebelumnya.
Keempat lagu baru tersebut merupakan perpaduan berbagai unsur musik, seperti pop rock,pop elektro, dan dangdut.”Kita sengaja memasukkan dangdut dan Melayu agar musik kita menjadi lebih easy listening,” kata Makki,basis Ungu ini. Band yang terbentuk pada 1996 ini beralasan bahwa genre musik yang mereka bawakan selalu melihat dan berkompromi dengan selera pasar yang saat ini masih didominasi warna musik Melayu. Namun,Ungu meyakini meski bernuansa dangdut, musiknya masih enak didengar.
” Apa pun yang menjadi karya kami adalah harus yang enak didengar kita dulu. Secara jujur,kami tidak ingin melawan pasar.Sebab, pengaruh pasar itu baik buat musik kami.Semua easy listening,”tambah Pasha. Untuk album ”Timeless”, band yang digawangi oleh Pasha (vokal),Enda (gitar), Oncy (gitar),Makki (bas), dan Rowman (drum) ini memilih lagu Sayang sebagai single pertama.
Lagu itu berkisah tentang putus cinta. Menurut Pasha sebagai pencipta lagu Sayang ini dengan lirik,”Sayang aku ingin putus,”ini merupakan sebuah nyanyian mengenai perasaan seseorang yang cintanya disia-siakan.Namun, lirik seperti itu justru disukai oleh para pendengar lagu-lagu Ungu.”Di Indonesia memang ironis.Ketika dikasih lagu kecewa,orang justru suka,”kata Pasha.
Yonathan Nugroho,Managing Director Trinity Optima Production selaku label yang menaungi Ungu menuturkan, secara keseluruhan, album terbaru Ungu ini sangat mewakili perasaan serta eksistensi Ungu dalam industri musik Tanah Air.
#good luck buat UNGU
Posted By Harry Hurru Harraungu_cliquers .
Dalam album terbarunya ini,secara total terdapat 12 lagu dengan komposisi 4 lagu baru dan 8 lagu lama. ”Dalam album ‘Timeless’ ini,isinya merupakan lagu yang punya posisi khusus dalam perjalanan karier Ungu. Seperti,Demi Waktu,pada waktunya menjadi single sangat berpengaruh sekali terhadap keberadaan kita sekarang.
Pas sekali buat perkembangan dan musikalitas musik kita,”ujar Pasha, vokalis Ungu. Pasha mengungkapkan, album teranyar grupnya itu, memiliki kenangan tersendiri karena mewakili perasaan masing-masing personelnya. Namun,mereka mencoba berbagi keistimewaan tersebut kepada penggemarnya dengan menuliskan perasaan tersebut dalam sebuah lagu. Pada lagu terbaru yang berjumlah 4 ini,Ungu memberikan sentuhan musik yang berbeda dari sebelumnya.
Keempat lagu baru tersebut merupakan perpaduan berbagai unsur musik, seperti pop rock,pop elektro, dan dangdut.”Kita sengaja memasukkan dangdut dan Melayu agar musik kita menjadi lebih easy listening,” kata Makki,basis Ungu ini. Band yang terbentuk pada 1996 ini beralasan bahwa genre musik yang mereka bawakan selalu melihat dan berkompromi dengan selera pasar yang saat ini masih didominasi warna musik Melayu. Namun,Ungu meyakini meski bernuansa dangdut, musiknya masih enak didengar.
” Apa pun yang menjadi karya kami adalah harus yang enak didengar kita dulu. Secara jujur,kami tidak ingin melawan pasar.Sebab, pengaruh pasar itu baik buat musik kami.Semua easy listening,”tambah Pasha. Untuk album ”Timeless”, band yang digawangi oleh Pasha (vokal),Enda (gitar), Oncy (gitar),Makki (bas), dan Rowman (drum) ini memilih lagu Sayang sebagai single pertama.
Lagu itu berkisah tentang putus cinta. Menurut Pasha sebagai pencipta lagu Sayang ini dengan lirik,”Sayang aku ingin putus,”ini merupakan sebuah nyanyian mengenai perasaan seseorang yang cintanya disia-siakan.Namun, lirik seperti itu justru disukai oleh para pendengar lagu-lagu Ungu.”Di Indonesia memang ironis.Ketika dikasih lagu kecewa,orang justru suka,”kata Pasha.
Yonathan Nugroho,Managing Director Trinity Optima Production selaku label yang menaungi Ungu menuturkan, secara keseluruhan, album terbaru Ungu ini sangat mewakili perasaan serta eksistensi Ungu dalam industri musik Tanah Air.
#good luck buat UNGU
Posted By Harry Hurru Harraungu_cliquers .
0 komentar:
Post a Comment