Senyap malam hantui bayang
dari lorong panjang yang tak bertuan,
Butakan mata dan menulikan telinga hingga hilang jejak cahaya,
Insan kelam pekat akan hitam melayang bersama kegelapan,
Tenggelam dalam rayuan iblis goreskan luka kafir dalam jiwa,
TUHAN,
berikan secercah cahaya...
TUHAN,
kami tersesat dalam gelap & nista...
Masih pantaskah lamunanku melayang dan singgah dalam megah istana surga...
Butakan mata dan menulikan telinga hingga hilang jejak cahaya,
Insan kelam pekat akan hitam melayang bersama kegelapan,
Tenggelam dalam rayuan iblis goreskan luka kafir dalam jiwa,
TUHAN,
berikan secercah cahaya...
TUHAN,
kami tersesat dalam gelap & nista...
Masih pantaskah lamunanku melayang dan singgah dalam megah istana surga...
Masih adakah pintu singgasana
bagi hamba yang mencoba jadi pecandu pahala?
Lumuran dosa dunia fana masih membelenggu dalam jiwa,
Larut dalam penyesalan yang merajam hati dan air mata,
Tatap dunia yang tak lagi nyata penuh dengan segala tipu daya,
Pudarkan kabut lamunan yang membutakan mata batin kita akan makna khalifah di dunia.
Masih pantaskah lamunanku melayang dan singgah dalam megah istana surga...
Dan masih adakah pintu singgasana bagi hamba yang telah menjadi pecandu pahala?
Lumuran dosa dunia fana masih membelenggu dalam jiwa,
Larut dalam penyesalan yang merajam hati dan air mata,
Tatap dunia yang tak lagi nyata penuh dengan segala tipu daya,
Pudarkan kabut lamunan yang membutakan mata batin kita akan makna khalifah di dunia.
Masih pantaskah lamunanku melayang dan singgah dalam megah istana surga...
Dan masih adakah pintu singgasana bagi hamba yang telah menjadi pecandu pahala?
0 komentar:
Post a Comment