Cinta selalu terasa manis di awal, tapi jika tak dipupuk cinta juga dapat hilang.
Menikah adalah persatuan dua orang yang berbeda, dua kehidupan menjadi satu, dua pikiran menjadi satu untuk mewujudkan impian bersama. Impian untuk memiliki keluarga, fondasi tempat dimana kita menemukan rasa nyaman dan aman.
Lalu bagaimana semuanya bisa berubah, jika Anda mengetahui tujuan pernikahan. Apakah fisik pasangan yang sempurna dapat membuat Anda bahagia? Atau materi yang berlimpah akan menjamin datangnya kebahagiaan? Kuncinya hanya terdapat pada komitmen dan tanggung jawab.
Untuk membangun fondasi yang kokoh ada beberapa hal yang harus Anda pelajari dari pasangan Anda. Beberapa di antaranya seperti tercantum di bawah ini.
Keluarga
Kesamaan latar belakang keluarga, suku, ras, agama dan strata sosial, menjadi landasan awal pembangunan fondasi. Pelajari secara perlahan tentang keluarga pasangan Anda. Dan jangan teralu berkhayal seperti kehidupan dunia dongeng, di mana seorang pangeran menikahi rakyat jelata. Mungkin semuanya dapat terwujud, tetapi dibutuhkan kerja keras untuk Anda dan pasangan. Ingatlah Anda tak menikah dengan satu orang pria saja, tetapi juga menikah dengan keluarganya.
Unik
Memiliki profesi atau pola pikiran yang sama, tak menjamin Anda akan hidup langgeng. Penyatuan dua kareakter yang berbeda juga dapat menjadi rahasia sukses kelanggengan nantinya. Hal ini dikarenakan, Anda dapat bertukar pikiran karena adanya perbedaan, dan selalu belajar memahami satu sama lain.
Cinta
Meski cinta indah pada awal kehidupan pernikahan saja dan mempertahankan rumah tanggan tak cukup dengan cinta. Meski rasa cinta akan berubah seiring dengan perjalanan waktu, Anda tetap harus menghangatkan cinta yang ada. Cinta tak hanya tingkah laku romantis, tetapi juga berupa tanggung jawab untuk saling menjaga satu sama lain. Cinta akan tetap tumbuh selama Anda memupuknya.
Pasangan hidup
Pasangan yang dipilih di untuk menjadi pendamping hidup, tak hanya berstatus sebagai suami saja. Tetapi ia akan menjadi partner hidup Anda untuk menjadi sahabat dan pelindung.
Jadi, pikirkanlah matang-matang keputtusan Anda dalam menentukan pasangan hidup. Satu alasan saja belum tentu cukup.
0 komentar:
Post a Comment