Linkin Park Tembus 1 Miliar Pemirsa di YouTube

Kanal Video Linkin Park di YouTube menembus jumlah 1 miliar pemirsa, hal tersebut membuat linkin Park menjadi band rock pertama yang videonya paling banyak di lihat di YouTube.

Saluran video yang bernama linkinparktv itu telah di lihat lebih dari 1 miliar pemirsa dengan video yang paling populer,"New Divide" yang menyumbang angka 131 juta pemirsa. pencapaian angka tersebut mengalahkan beberapa band lain seperti Green Day dan Red Hot Chili Pappers dg jumlah pemirsa di YouTube 245 juta dan 327 juta.
Tetapi prestasi ini bukan pertama kali di kancah musik, Sebelumnya tercatat tiga musisi yang pernah menembus angka 1 miliar pemirsa di YouTube, mereka adalah Lady Gaga(2,2miliar pemirsa), Justin Bieber(2,8miliar pemirsa) dan Rihanna(2,7miliar pemirsa).

Kabar mengenai pencapaian tsb seolah melengkapi berita sebelumnya yang menyebutkan album Linkin Park, Hybrid Theory,kini telah terjual sebanyak 10 juta keping di AS sejak rilis di tahun 2000 silam.
Keperkasaan Linkin Park tidak berhenti  sampai di situ, enam album setelahnya juga tergolong sukses di pasaran, hal itu membuat Linkin Park menorehkan prestasi sebagai band dengan 5 album yang memperoleh peringkat satu penjualan.
 

Kepopuleran Linkin Park di dunia maya tidak hanya di situs YouTube, Linkin Park juga memiliki lebih dari 45 juta penggemar di Facebook, hal itu membuat mereka lebih populer dari Beyonce dan Taylor swift di situs media sosial tsb.

ketenaran di dunia maya memang menjadi salah satu parameter tersendiri dalam melihat popularitas seorang seniman, Linkin Park telah membuktikan bahwa di media sosial mereka tetap mendapat perhatian besar dari penggemarnya di seluruh dunia.
kita simak bersama video klip New Divid,ini dia Pemirsa ..



The Innocence Of Muslims: Film Yang Menghina Nabi Muhammad

Film kontroversial berjudul “The Innocence of Islam” (the innocence of muslims) saat ini kontan saja langsung menjadi film yang paling banyak diperbincangkan diseluruh dunia. Terlebih lagi karena film yang sangat menyinggung isu SARA ini disebut-sebut menjadi penyebab utama dari peristiwa ‘berdarah’ kerusuhan di Libya yang menewaskan 4 korban jiwa warga Amerika. Hal yang semakin memperihatinkan lagi karena salah satu diantara korban yang tewas tersebut adalah Duta besar Amerika untuk Libya, Christopher Stevens.
Sebenarnya apa yang ditampilkan dalam film ini sehingga bisa mengundang reaksi keras dan demonstrasi besar-besaran dari umat Islam di Mesir dan Libya? Ternyata film ini dengan gamblang mengolok-olok dan menampilkan ejekan terhadap sosok Nabi Muhammad SAW yang divisualisasikan dalam filmnya sebagai sosok pria hidung belang, pedofilia, pemimpin kelompok anarki, dan bahkan penyuka sesama sejenis.  Hal yang tentu saja sangat melukai perasaan umat islam tak hanya di mesir dan Libya, tapi juga diseluruh dunia.
Film Innocence of Islam sebenaranya telah dirilis di Amerika Serikat pada bulan Juli lalu. Namun karena dirilis secara terbatas, maka tak banyak yang orang yang tahu dan menyaksikan film ini. Namun semuanya berubah menjadi sangat menghebohkan dan menghasilkan gelombang protes saat trailer dari filmnya yang sudah di-dubbing kemudian dirilis di media internet awal pekan ini dan sempat ditayangkan di sebuah stasiun televisi di Mesir.
Film Innocence of Islam dikabarkan dibuat dengan dana yang cukup besar sekitar 5 juta dollar Amerika ( sekitar 47,5 miliar rupiah) atas donasi para Produser Yahudi. Filmnya disutradarai oleh Sam Bacile, yang langsung ‘menghilang’ secara misterius dan tak diketahui lagi keberadaannya terlebih lagi paska kejadian ini mencuat.
Hal yang tak kalah mengejutkan yaitu fakta bahwa para pemeran film ini sendiri ternyata mengaku tak tahu menahu bahwa hasil akhir film The Innocence of Islam yang ternyata saat dirilis, sudah dirubah sedemikian rupa sehingga tak sesuai dengan konsep dan dialog awal yang telah mereka ketahui dan perankan saat proses produksinya. Salah satu aktris film ini, Cindy Lee Garcia mengungkapkan awalnya film ini berjudul Desert Warriors. Bersetting di Mesir sekitar 2000 tahun lalu dan sama sekali tak menyinggung soal kisah Nabi Muhammad SAW maupun Islam.
Kasusnya saat ini masih terus diselidiki.Kasusnya menjadi bertambah semakin rumit dan meluas menjadi isu SARA karena setelah diselidiki ternyata Sutradara Sam Bacile merupakan seorang Israel beragama Yahudi yang memang ingin memanfaatkan film ini sebagai alat propaganda.

Angelina Lee, artis porno made in Indonesia?

Akhir-akhir ini kita digegerkan dengan pemberitaan Angelina Lee, perempuan kelahiran Makassar yang menjadi pemain film bokep di negeri paman sam, Amerika.
Angelina Lee yang kelahiran 12 Maret 1984 telah berakting film porno sejak tahun 2007. Foto-fotonya berpose panas tersebar luas di situs dewasa Amerika.
Apakah Angelina Lee benar berasal dari Indonesia? Yang bersangkutan tidak bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. Namun semua sepakat bahwa wajah melayu-nya memang menunjukkan ciri khas Indonesia.
Berdasarkan kabar yang beredar, Angelina Lee mendapat bayaran miliaran rupiah untuk bermain film porno. Namun hal ini belum tentu benar karena bisa jadi hanya akal-akalan media untuk membuat berita ini semakin panas.
Pencarian singkat di internet menunjukkan beberapa foto Angelina Lee yang berpose cukup hot bersama pria bule, yang membuktikan bahwa profesinya memang artis film porno.
Menurut profil yang ada pada salah satu situs, saat ini Angelina Lee bertempat tinggal di Hawaii, AS. Situs tersebut juga menampilkan foto sensual Angelina Lee bersebelahan dengan bendera Merah Putih.
Apabila benar Angelina Lee adalah artis film bokep asal Indonesia, tentunya hal ini akan merusak citra Indonesia di mata dunia. Namun jika tidak terbukti, maka bisa jadi kabar ini hanya hoax untuk memperburuk nama bangsa kita.
Tapi tidak bisa dipungkiri, perkembangan internet yang begitu cepat dan tanpa batas selain berdampak positif juga cukup meresahkan. Penggunaan internet harus diimbangi dengan pengetahuan yang cukup dalam tentang cara penggunaan internet yang baik dan bermanfaat dan kita bisa mendapat informasi yang akurat .

Hidup Adalah Perjuangan


Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa perjuangan, tidak ada keberhasilan hidup tanpa peluh, keringat, dan air mata. Bahkan, Thomas Alva Edison berkata, "Kesuksesan adalah 1% kegeniusan dan 99% adalah kerja keras." Semakin kita merasakan perjuangan hidup, semakin dekat pula penemuan kita akan makna kehidupan yang sesungguhnya.
Seorang yang memiliki cara pandang optimistis dan meletakkan perjuangan hidup sebagai bagian dari dinamika hidup yang bergulir, akan melihat bahwa setiap hari hidup akan semakin berisi dan berarti. Ibarat sekuncup teh, hanya akan mengeluarkan sari ketika diseduh dan dimasukkan ke dalam air panas. Demikian pula hidup manusia, terkadang harus masuk dalam panas serta getirnya kehidupan, baru mengeluarkan makna kehidupan yang sesungguhnya.
Kita bisa menarik sedikit proses pembelajaran dari seekor rusa. Ketika seekor anak rusa dilahirkan induknya ke bumi, ia langsung dibanting ke tanah dan mendapati udara dingin, tanah kasar, dan angin kencang. Sungguh suatu keadaan yang belum pernah dirasakan oleh anak rusa ketika berada dalam perut induknya. Anak rusa tetap berharap, sang induk dapat melindunginya ketika ia baru lahir. Namun, tidak demikian dengan keadaannya sekarang, malah sang induk menendangnya hingga berguling-guling ke tanah.
Anak rusa itu merasa kaget bukan main atas tindakan induknya, tetapi belum sempat kekagetan itu hilang, ia sudah ditendang lagi oleh induknya, tendang lagi, dan ditendang lagi. Segera ia sadar bahwa kalau sedikit saja terlambat untuk bangun dan berdiri, sang anak akan segera ditendang induknya. Akhirnya, ia segera bangkit dan berlari menghindari tendangan induknya, berlari dan berlari. Sang induk pun tersenyum bangga melihat anaknya yang baru lahir mampu berdiri dan berlari.
Mungkin pembelajaran yang diberikan sang induk terkesan kasar. Namun, kita bisa mengambil hikmah bahwa binatang buas paling suka menyantap anak rusa yang baru lahir. Itulah sebabnya, induk rusa tidak menginginkan anaknya yang baru lahir, mati sia-sia tanpa perjuangan.
Itulah realitas kehidupan.
Akhirnya, saya teringat sebuah pepatah tua yang mengatakan, "Ada kemungkinan, setelah Anda berusaha keras Anda tetap tidak berhasil. Tetapi tidaklah mungkin untuk mendapatkan hasil apa pun tanpa pernah mau bekerja keras." Sikap pantang menyerah mencerminkan karakter kegigihan yang membuat seseorang dapat mencapai segala tujuan yang dicita-citakan. Kesuksesan dapat digambarkan sebagai suatu proses menghadapi setiap permasalahan, bertahan untuk mencapai tujuan, berusaha tanpa mau menyerah, dan akhirnya mencapai tujuan yang diinginkan.
  إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِم
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendir(QS:Ar-Ra'du: 11).
 
  

Profil Padi Band

Padi sebelumnya hanyalah salah satu band kampus yang ada Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Beranggotakan Andi Fadly Arifuddin (Fadly, Vokalis), Satriyo Yudhi Wahono (Piyu, Gitar), Ari Tri Sosianto (Ari, Gitar), Rindra Risyanto Noor (Rindra, Bass), dan Surendro Prasetyo (Yoyok, Drum).

Sebelum bernama PADI, band ini dulu bernama SODA. Mereka tampil pertama kali di sebuah acara kampus di Fakultas Hukum Unair Oktober 1996. Barulah pada tanggal 8 April 1997 mereka mengganti nama band-nya dengan nama PADI. Nama ini dilontarkan pertama kali oleh Yoyok, sang drummer. Selain karena filosofinya semakin berisi semakin merunduk, ibarat makanan pokok mereka menginginkan band ini bisa dinikmati oleh semua orang. Mulai dari tukang becak, anak kecil, hingga para eskesuktif berdasi. Meski nama PADI sering dianggap "kampungan", karena dianggap makanan orang susah. Tapi PADI punya makna sangat membumi, di mata mereka PADI juga merupakan lambang kesejahteraan.

Latar belakang personil sangat beragam, mereka tidak begitu saja bertemu dan langsung membentuk sebuah band. Pertama kali Piyu dan Ari yang sepakat untuk membikin sebuah band. Untuk bassis, Ari mengajak temannya Rindra karena dulu pernah tergabung dalam satu band yang bernama WARNA. Baru setelah itu ditemukan sang vokalis-Fadly dan drummer-Yoyok. Fadly, yang pertama kagum akan permainan gitar Ari ketika manggung dalam salah satu pementasan di kampusnya, pada awalnya menawarkan Fadly diri kepada Ari untuk bergabung di band-nya jika memerlukan seorang bassis (sejak SMA, Fadly adalah seorang bassis).

Untuk skill personil, sudah jangan diragukan lagi. Piyu, yang sebelumnya bermain di band yang memainkan lagu-lagu beraliran keras bersama Crystal Band, dulu pernah menjadi teknisi gitar di sebuah band ternama di Indonesia. Rajin ngulik gitar dari SMA, dan kepiawaiannya dalam menciptakan lirik tidak banyak diragukan lagi. Banyak lagu-lagu hits-nya PADI di kemudian hari yang terlahir. Begitupun dengan Rindra, pernah dalam satu tahun menyabet gelar bassis terbaik di tahun 1992. Lain lagi dengan Yoyok, siapa sih yang tidak kenal jebolan Andromeda band yang pernah meraih gelar drummer terbaik se-Indonesia pada tahun 1998.

Sebelum terbentuk menjadi band solid seperti sekarang ini, mereka adalah band yang merangkak dari bawah, jatuh bangun dan pernah merasakan beberapa kali ditolak oleh perusahaan-perusahaan rekaman besar. Penolakan itu tidak membuat mereka putus asa, malah memicu untuk sering membuat demo dan mengantarkannya sendiri dari Jakarta ke Surabaya. Pernah merasakan tidur di sambungan kereta api karena kehabisan tiket, dan juga pernah merasakan makan nasi basi karena sewaktu beli nasi bungkus di kereta ternyata dapatnya yang sudah basi, tapi karena sudah kelaparan akhirnya di makan bagian nasi yang belum basi.

Pernah dalam suatu kesempatan Piyu berkomentar "pemain band itu harus hidup penuh penderitaan dulu sebelum terkenal. Hidup menderita itu bisa melatih kita untuk punya jiwa survive dan akhirnya bisa eksis di dunia kita sendiri."

Dewi fortuna mulai berpihak kepada mereka, ketika pada suatu kesempatan manggung di sebuah pub di Surabaya yaitu Colors, dengan disaksikan perwakilan dari label rekaman Sony Music Indonesia. Keesokan harinya, mereka ditawarkan untuk rekaman album kompilasi Indie Ten, ajang kemampuan untuk para band baru. Sebelumnya, Padi telah memasukan demo album terlebih dahulu. Dan kebetulan pihak Sony sedang ke Surabaya untuk urusan promo sebuah album, Padi sekalian di audisi.

Mereka bermain band dari kampus ke kampus. Meskipun grup baru, mereka tergolong matang dan selalu tegas dalam setiap konsep yang mereka buat. Sejak awal mereka memantapkan diri di jalur pop rock. Mungkin karena itu pula Sony Music tertarik untuk mengelola Padi. Padahal, sebelumnya Aquarius dan RIS Music menolak mereka.


Namun mereka sempat menolak Sobat untuk jadi lagu andalan di album pertama mereka. Soalnya, mereka telah menyiapkan Demi Cinta sebagai lagu jagoan. Karena itulah lagu Sobat, yang menurut Sony menarik, dimasukkan di album Indie Ten. ''Mungkin itu sudah jalan kita, harus ikut album kompilasi dulu,'' ujar Yoyo. Tidak menyia-nyiakan peluang yang ada di depan mata, mereka ambil kesempatan itu dengan lagu "Sobat" nya.


Setelah itu, jalan menuju sukses mulai terbuka lebar. Untuk langkah awal mereka di kontrak Sony untuk 4 album. Album pertama, LAIN DUNIA, rilis setahun kemudian yaitu tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1999. Penjualan album ini, meski perlahan tapi pasti. Banyak orang mengenal PADI setelah lagu-lagunya menjadi hits seperti Begitu Indah, Demi Cinta, Seperti Kekasihku, dan Mahadewi. Mahadewi menjadi booming ketika lagu ini dibuat vidklip-nya, hingga merajai chart-chart musik di televisi maupun radio-radio di tanah air.
Album kedua, Sesuatu Yang Tertunda, rilis pada tanggal 2 Juli 2001. Saat awal peluncuran, sudah terjual 450.000 copy. Yang pasti diingat dari album ini sudah tentu adalah hits yang menjadi legenda sepanjang masa "Kasih Tak Sampai". Banyak orang bilang ini akan menjadi everlasting song-nya PADI, yang akan tetap dikenang sampai kapanpun.

Album ketiga Save My Soul, rilis pada tanggal 18 juni 2004 namun baru di launching pada tanggal 24 Juni 2004. Launching-nya pun sempat dibikin heboh, PADI main di atas atap restoran cepat saji di salah satu kawasan di Sarinah-Thamrin, disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta di Indonesia. Album yang penuh kejutan, karena banyak orang bilang lagu-lagu di album ini rumit dan tidak berselera pasaran. Namun ini justru menandakan kejujuran PADI dalam bermusik. Di album ini, PADI mewujudkan impiannya untuk berkolaborasi dengan musisi idola mereka yaitu Iwan Fals, dalam lagu yang berjudul "Sesuatu Yang Tertunda". Dalam seminggu, album ini terjual sekitar 500.000 copy.

Album ke empat, self titled-PADI, rilis 9 Mei 2005. Album ini disebut-sebut sebagai album kelahiran PADI kembali. Semangatnya, kerjasamanya, konon dibuat seperti ketika PADI bikin album pertama kali. Di album ini, PADI banyak berkolaborasi dengan musisi senior seperti Bubby Chen (Pianis Jazz), Abadi Soesman (Pemain Keyborad), dan Idris Sardi (Pemain Biola). Ada sebuah lagu yang dijadikan Original Soundtrack sebuah film Indonesia-Ungu Violet, yaitu lagu berjudul "Menanti Sebuah Jawaban".

Selain keempat album regular diatas, PADI juga pernah bikin album-album kompilasi seperti Official Songs World Cup (lagu Work of Heaven, 2002), Album rohani Family Songs Hadad Alwi (Doaku, 2003), Tribute to Ian Antono (Saksi Gitar Tua, 2004), dan album sosial untuk korban Tsunami di Aceh "Kita Untuk Mereka" (lagu 26 Desember, 2005).


Discography

Lain Dunia (1999)
Sesuatu Yang Tertunda (2001)
Save My Soul (2003)
Padi (2005)
Tak Hanya Diam (2007)

Apakah PADI band bubar ?

imageLama tak terdengar kabarnya dan tak kunjung menelurkan album baru, para personel band Padi tiba-tiba muncul ke publik dan mengumumkan bahwa mereka telah membentuk band baru bernama Musikimia. Di band anyar ini, Piyu sang gitaris Padi tidak dilibatkan.
Ya, sejak sang drummer Yoyo harus menjalani masa rehabilitasi akibat tersangkut kasus narkoba, Padi memang vakum. Untuk mengisi kevakuman itu, para personel Padi lainnya menyibukkan diri dengan menggarap proyek pribadi masing-masing.
Namun, setelah Yoyo keluar dari panti rehabilitasi, kiprah Padi tak juga terdengar. Bahkan, bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, para personel Padi mengumumkan bahwa mereka telah membentuk band baru, Musikimia namanya.
Musikimia digawangi oleh hampir semua anggota Padi, yakni Fadly (vokal), Yoyo (drum), dan Rendra (bas). Sedangkan Ari memilih menjadi manajer band baru mereka tersebut. Adapun Piyu, sang gitaris utama Padi, tidak dilibatkan dalam proyek ini.
Para Personel Padi
Lantas, dengan lahirnya Musikimia apakah Padi telah bubar? Bagi Sobat Padi, jangan khawatir. Padi masih tetap ada, Musikima didirikan hanya sebagai media pelampiasan hasrat bermusik para awak band asal Surabaya itu. Piyu sendiri dikabarkan sudah memberi restu kepada kawan-kawannya untuk membentuk Musikimia.
“Kita mohon dukungannya untuk Musikimia. Pastinya ini sebuah proyek serius, tapi Padi akan tetap lanjut nantinya. Piyu sendiri sudah tahu, dan responnya positif,” kata Ari 
“Saya ingin mencoba sesuatu yang baru untuk mengembangkan diri, jadi nggak main gitar dulu,” jelas Ari menerangkan alasan mengapa ia memilih menjadi manajer di Musikimia.
Lantaran Ari tidak turut main, maka posisi gitaris di Musikimia dipercayakan kepada Stephan Santoso yang sudah sering membantu dalam pembuatan album Padi.

“Kita sudah kenal lama, dan hampir semua lagu Padi di mixing dan mastering sama dia. Jadi kita semua sudah dekat dan punya chemistry yang sama,” terang Ari.
Mengenai aliran Musikimia, giliran Fadly yang menjelaskan. Musikimia pun telah menyiapkan dua lagu jagoan, yakni ”Meski Kau Tak Ingin” dan ”Ini Dadaku”Kita mengeksplorasi banyak genre, tapi spiritnya tetap rock.
  semoga padi tetap eksis di blantika musik nasional !

puisi terakhir WS Rendra

Puisi ini dibuat pada 31 Juli 2009. Untuk menuliskan Puisi itu, budayawan terbaik ini dibantu oleh sahabatnya, Adi Kurdi yang dikenal juga sebagai seorang aktor. Adi Kurdi disebut-sebut membantu menuliskan puisi itu di atas kertas, Salah satu kalimat dalam puisi yang ditulis Ws Rendra itu mengatakan 'Tuhan Aku Cinta Pada-Mu'.
WS Rendra meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok pada Kamis, 6 Agustus 2009, pukul 20.00 WIB setelah dua bulan menjalani perawatan.
Sekedar informasi, terlahir dengan nama Willibrordus Surendra Broto Rendra atau WS Rendra. Julukannya Si Burung Merak. Dia adalah sastrawan, budayawan, juga dramawan yang piawai di atas panggung.
Teks puisi bertulis tangan itu diperlihatkan di rumah duka di Bengkel Teater, Citayam, Depok, Jumat (7/8/2009). Berikut teks puisi tersebut:
Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal
Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi
Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah
Tuhan, aku cinta padamu
Rendra
31 Juli 2009