Triawati Octavia, Peraih Nilai Unas SMA Tertinggi Se-Indonesia

Prestasi akademiknya di SMAN 2 Kuningan, Jabar tergolong biasa saja. Bahkan, Triawati Octavia belum pernah juara kelas. Prestasi tertingginya adalah menembus 15 besar di kelas. Namun, saat hasil ujian nasional (UN) SMA diumumkan kemarin, dia berhasil menempati peringkat pertama nasional. Bagaimana keseharian Triawati?

TAK ada yang menyangka bahwa Triawati Octavia, siswa kelas XII IPA 5 SMAN 2 Ku­ni­ngan akan menjadi peraih nilai ter­tinggi UN se-Indonesia. Be­gitu juga halnya dengan Tria –sapaan akrab Triawati. Remaja yang tak suka menonton TV itu mengatakan sama sekali tidak pernah berpikir bisa meraih hasil UN sedemikian fe­no­me­nal. Hasil UN yang di luar du­ga­annya itu membuat namanya mendadak terkenal di seantero Kuningan, bahkan nasional.

Sepintas tidak ada yang is­ti­mewa dari diri Triawati. Jika dibandingkan dengan rekan-re­kannya yang selalu juara ke­las, prestasi Tria tak ada apa-apa­nya. Pihak sekolah sendiri me­ng­ang­gap prestasi akademik Tria biasa-biasa saja seperti kebanyakan siswa yang lain. Malah, tak pernah sekali pun Tria menembus posisi tiga besar di kelasnya. Tak meng­herankan jika pihak sekolah juga nyaris tidak percaya bahwa Tria bisa meraih hasil unas tertinggi se-Indonesia.

Tria yang kemarin diantar pulang oleh beberapa guru dan wali kelasnya langsung dipeluk sang ibunda, Uhintawati. Pe­rem­puan berjilbab itu terlihat bangga atas hasil spektakuler yang dicatatkan anak keti­ga­nya itu. Sepuluh menit ke­mu­dian Syahrul datang dan lang­sung memeluk putri kesa­yangannya tersebut. Suasana haru terjadi dalam sekejap.

”Saya sama sekali tak me­nya­ngka putri saya bisa meraih hasil yang sangat mem­ba­ng­gakan. Apalagi, selama ini prestasi di sekolahnya biasa-biasa saja. Saya awalnya hanya me­ngharapkan Tria lulus se­kolah dengan hasil me­muas­kan dan tak pernah ter­ba­ya­ng­kan bisa meraih nilai UN ter­tinggi se-Indonesia.

Dari sisi ekonomi, Tria ter­masuk beruntung. Ke­luar­ga­nya tergolong mapan. Dua orang tuanya adalah PNS. Ayahnya menjabat Kasikesra di Kantor Kecamatan Darma dan ibunya bekerja di Puskesmas Darma. Satu unit mobil Kijang terparkir di garasi rumahnya.

Data nilai enam mata pelajaran UN yang dida­pat Tria di atas 9. Bahkan, khusus mata pelajaran kimia, gadis yang berjilbab itu men­dapat nilai 10. Rata-rata nilai UN murni untuk enam mata pelajaran adalah 9,77.

Untuk mata pelajaran ba­hasa Indonesia, Tria mem­peroleh nilai 9,8. Nilai itu sama dengan mata pelajaran bahasa Inggris. Sedangkan untuk ma­te­matika, dia berhasil men­dapat nilai 9,75, sama dengan pelajaran fisika. Paling kecil nilai Tria adalah mata pela­jaran biologi, yakni 9,5. Jika ditotal, nilainya 58,60.

Tria mengaku sangat kaget. Sebab, di antara sekian banyak teman, banyak yang lebih pin­tar daripada dirinya. Bah­kan, dia kerap belajar dari teman-teman yang lebih pintar. “Aku kaget pas dengar kabar itu. Kayaknya enggak mungkin,” ucapnya.

Ditanya rencana selepas lulus SMA, Tria ingin me­ne­ruskan kuliah di UI (Universitas Indonesia). Fakultas yang diincarnya adalah ilmu kese­hatan masyarakat dengan ju­ru­san manajemen rumah sa­kit. Gadis kalem itu bercita-cita ingin menjadi manajer rumah sakit.

#semoga aj gag karena dapat bocoran .

0 komentar:

Post a Comment